Jumat, 02 September 2016

Takdir kita berbeda

Tak ada kata terucap
Perasaan saling terikat namun terpisahkan raga

Awalnya hanya mengikuti perasaan
Kian lama kian dalam
Merasuki perasaan yang bergejolak
Namun takdir menolak

Aku bercerita dan kau pendengar
Aku menangis dan kau penyeka air mata
Bersama kita tertawa berandai yang belum tentu nyata..

Salib ditanganmu, Tasbih di tanganku
Injil kitabmu , Al-Quran kitabku
Ini benar cinta anugrah Tuhan
Namun takdir berkata lain..

Egoiskah aku?
Jika inginku kita berdua pada tempat ibadah yang sama.
Namun kita saling mengerti bahwa kita tak bisa dipersatukan pada keyakinan berbeda.

Biarlah kita meredam perasaan ini
Membuang jauh rasa ingin.
Biarlah kita saling tahu rasa ini
Saling menjaga saling mendoakan.

Dan kita adalah sepasang rahasia nadir di puncak tubir, sepotong kisah ganjil tentang gugur cinta yang tak pernah membenci takdir.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar